Fanny Ketagihan Melakukan Seks - Bokep Jav Indonesia

Breaking


Rabu, 17 April 2019

Fanny Ketagihan Melakukan Seks

Hondaqq Agen Domino 99 Bandarq Dan Poker Online Terpercaya

Fanny , merupakan seseorang gadis dengan wajah manis, alis matanya melengkung, dan mata latif serta jernih, dilindungi sang bulu mata lentik, hidung mancung harmonis melengkapi kecantikannya, ditambah menggunakan bibir kecil merah alami yg harmonis pula dengan wajahnya.

Rambutnya yg hitam dan dipotong pendek menjadikannya lebih menarik, kulitnya putih mulus dan terawat, badannya mulai tumbuh begitu indah & seksi. Dia tumbuh pada kalangan famili yg cukup berada dan menyayanginya. Usianya baru 15 tahun, kadang sifatnya masih kekanakan. Badannya nir terlalu tinggi berkisar 155 centimeter, badannya ideal dengan tinggi badannya, nir terlalu gemuk atau terlalu kurus.

Seminggu yg kemudian Fanny mulai rutin mengikuti les privat Fisika di rumahku, Renne Lobo, aku  seseorang duda. Aku memiliki sebuah rumah kecil dengan 2 buah kamar, antara lain terdapat sebuah kamar mandi yang higienis & harum. Kamar depan diperuntukkan ruang kerja dan perpustakaan, buku-kitab   tersusun rapi pada pada rak menggunakan rona-rona kayu, sama misalnya meja kerja yang di atasnya terletak seperangkat personal komputer untuk bermain di Poker Online Terpercaya

Sebuah lukisan yg indah tergantung di dinding, lukisan itu semakin tampak latif pada latar belakangi oleh rona dinding yang serasi. Ruang tidurnya dihiasi ornamen yang serasi juga, menggunakan loka tidur akbar dan pencahayaan lampu yg menciptakan suasana semakin romantis. Ruang tamu ditata sangat artistik sebagai akibatnya terasa nyaman.

Rumahku memang terkesan romantis dengan terdengar pelan alunan lagu-lagu cinta, Fanny sedang mengerjakan tugas yang baru kuperintahkan. Dia terlalu asyik mengerjakan tugas itu, tanpa sengaja penghapusnya jatuh tersenggol. Fanny berusaha menggapai ke bawah bermaksud buat mengambilnya, tapi ternyata beliau memegang tanganku yg telah lebih dulu mengambilnya. Fanny kaget melihat ke arahku yg sedang tersenyum padanya. Fanny berusaha tersenyum, saat tangan kirinya kupegang & telapak tangannya kubalikkan menggunakan lembut, kemudian kutaruh penghapus itu ke dalam telapak tangannya.

Aku menjadi orang yg sudah relatif berpengalaman bisa mencicipi getaran-getaran perasaan yang tersalur melalui jari-jari gadis itu, sambil tersenyum aku  mengatakan, "Supporter, kamu tampak lebih manis bila tersenyum seperti itu". Kata-kataku menciptakan gadis itu merasa tersanjung, menggunakan tidak sadar Fanny mencubit pahaku sembari tersenyum bahagia.

"Udah punya pacar Supporter?", godaku sembari menatap Fanny.
"Belum, Kak!", jawabnya membuat malu-membuat malu, wajahnya yang cantik itu bersemu merah. "Kenapa, kan temen seusiamu telah mulai punya pacar", lanjutku.
"Habis mereka maunya cuma hedonisme kayak anak kecil, caper", komentarnya sembari melanjutkan menulis jawaban tugasnya.
"Ohh!", saya bergumam dan berkiprah menurut loka duduknya, merogoh minuman kaleng berdasarkan dalam kulkas. "Minum Coca Cola apa Fanta, Lover?", lanjutku.

"Apa ya! Coca Cola aja deh Kak", sahutnya sambil terus bekerja.
Aku mambawa 2 kaleng minuman & mataku terus melihat dan menelusuri tubuh Fanny yang membelakangi, ternyata menarik juga gadis ini, badannya yang semampai & bagus cukup membuatku bergairah, pikirku sambil tersenyum sendiri.

"Sudah Kak", bunyi Fanny mengagetkan lamunanku, kuhampiri dan kusodorkan sekaleng Coca-Cola selera gadis itu. Kemudian aku  mempelajari hasil pekerjaan itu, ternyata benar seluruh.
"Ahh, ternyata selain anggun kamu juga pintar Supporter ", pujiku dan membuat Fanny tampak tersipu & hatinya berbunga-bunga.

Aku yang sengaja duduk di sebelah kanannya, melanjutkan menerangkan pemecahan soal-soal lain, Bau wangi parfum yang kupakai sangat lembut & terasa nikmat tercium hidung, mungkin itu yang membuatnya tanpa sadar bergeser semakin dekat padaku.

Pujian tersebut membuatnya tidak bisa berkonsentrasi & berusaha mencoba mengerti apa yang sedang dijelaskan, tapi gagal. Aku yang melihatnya tersenyum dalam hati dan sengaja duduk menyamping, agak menghadap pada gadis itu sebagai akibatnya instingku mengungkapkan hatinya agak tergetar.

"Kamu mampu ngerti yg baru saudara tertua jelaskan Fan", kataku sembari melihat paras Fanny lewat sudut mata. Fanny tersentak menurut lamunannya dan menggeleng, "Belum, ulang dong Kak!", sahutnya. Kemudian aku  mengambil kertas baru & diletakkan pada depannya, tangan kananku mulai menuliskan rumus-rumus sambil memberitahuakn, tangan lainnya diletakkan di sandaran kursi tempatnya duduk dan sesekali saya sengaja mengusap punggungnya menggunakan lembut.

Fanny semakin nir sanggup berkonsentrasi, ketika merasakan usapan lembut jari tanganku itu, jantungnya semakin berdegup menggunakan keras, usapan itu kuusahakan senyaman dan selembut mungkin & membuatnya semakin terlena sang perasaan yang tak terlukiskan. Dia sama sekali tidak mampu berkonsentrasi lagi. Tanpa terasa matanya terpejam menikmati belaian tangan & bau parfum yang lembut.

Dia berusaha melirikku, tapi aku  cuek saja, sebagai wanita yg selalu ingin diperhatikan, Fanny mulai mencoba menarik perhatianku. Dia memberanikan diri meletakkan tangan pada atas pahaku. Jantungnya semakin berdegup, ada getaran yang menjalar lembut lewat tanganku.

Selesai memperlihatkan saya menatapnya menggunakan lembut, dia tidak kuasa menunda tatapan mata yang tajam itu, perasaannya menjadi tidak karuan, tubuhnya serasa menggigil waktu melihat senyumku, tanpa sadar tangan kirinya meremas lembut pahaku, akhirnya Fanny menutup mata lantaran nir bertenaga menahan gejolak didadanya. Aku tahu apa yang dirasakan gadis itu dengan instingku.

"Kamu sakit?", tanyaku berbasa basi. Fanny menggelengkan kepala, akan tetapi tanganku permanen meraba dahinya menggunakan lembut, Fanny diam saja lantaran awam apa yg wajib  dilakukan. Aku genggam lembut jari tangan kirinya.

Udara hangat menerpa telinganya dari hidungku, "Kamu benar-sahih gadis yg cantik, & telah tumbuh dewasa Enthusiast", gumamku lirih. Kebanggaan itu menciptakan dirinya makin bangga, tubuhnya bergetar, dan nafasnya sesak menunda gejolak di dadanya. Dan Fanny ternyata tak kuasa buat menunda keinginannya meletakkan kepalanya di dadaku, "Ahh..", Fanny mendesah kecil tanpa disadari.

Aku sadar gadis ini mulai menyukaiku, & berhasil membangkitkan perasaan romantisnya. Tanganku beranjak mengusap lembut pendengaran gadis itu, lalu turun ke leher, dan balik  lagi naik ke pendengaran beberapa kali. Fanny merasa angan-angannya melambung, entah kenapa beliau pasrah saja ketika saya mengangkat dagunya, mungkin terselip hatinya perasaan ingin terus menikmati belaian-belaian lembut itu.

"Kamu memang sangat manis & saya yakin jalan pikiranmu sangat dewasa, Aku kagum!", kataku merayu. Udara hangat terasa menerpa wajahya yg anggun, disusul bibir hangatku menyentuh keningnya, lalu turun pelan ke pendengaran, hangat dan lembut, perasaan nikmat misalnya ini niscaya belum pernah dialaminya. Anehnya beliau menjadi ketagihan, & merasa nir rela untuk cepat-cepat mengakhiri seluruh peristiwa itu.

Hondaqq Agen Domino 99 Bandarq Dan Poker Online Terpercaya


"Ja.., jangan Kak", pintanya buat menolak. Tapi beliau nir berusaha buat mengelak saat bibir hangatku menggunakan lembut penuh perasaan menyusuri pipinya yang lembut, putih & halus, waktu merasakan hangatnya bibirku mengulum bibirnya yg mungil merah merekah itu bergeter, aku  konfiden baru pertama kali ini dia merasakan nikmatnya dikulum dan dicium bibir laki-laki .

Jantung di dadanya berdegup makin keras, perasaan nikmat yg menyelimuti hatinya semakin membuatnya melambung. "Uuhh..!", hatinya tergelitik buat mulai membalas ciuman & kuluman-kuluman hangatku.

"Aaahh..", dia mendesah merasakan remasanku lembut di payudara kiri yg menonjol di dadanya, seakan tak kuasa melarang. Dia membisu saja, remasan lembut menambah kenikmatan tersendiri baginya. "Dadamu sangat latif Fan", sebuah kebanggaan yg membuatnya semakin mabuk, bahkan tangannya kini   memegang tanganku, tidak buat melarangnya, tapi ikut menekan dan mengikuti irama remasan di tanganku. Dia sahih-sahih semakin menikmatinya. Serdadukupun mulai menegang.

"Aaahh", Fanny mendesah balik  dan pahanya beranjak-gerak & tubuhnya bergetar mengindikasikan vaginanya mulai basah oleh lendir yg keluar akibat rangsangan yang dialaminya, hal itu membuat vaginanya terasa geli, merupakan kenikmatan tersendiri. Dia semakin terlena diantara degup-degup jantung dan keinginannya buat mencapai zenit kenikmatan. Diimbanginya kuluman bibir & remasan lembut pada atas buah dadanya.

Saat tanganku mulai membuka kancing baju seragamnya, tangannya mencoba menahannya. "Jangan nanti ditinjau orang", pintanya, akan tetapi tidak kupedulikan. Kulanjutkan membuka satu persatu, dadanya yang putih mulus mulai terlihat, butir dadanya tertutup bra warna coklat.

Seakan beliau telah tidak peduli lagi dengan keadaannya, hanya kenikmatan yang ingin dicapainya, beliau pasrah waktu kugendong & merebahkannya di atas loka tidur yg bersprei putih. Di loka tidur ini saya merasa lebih nyaman, semakin sanggup menikmati cumbuan, dibiarkannya dada yg putih mulus itu makin terbuka.

"Auuuhh", bibirku mulai bergeser pelan mengusap & mencium hangat di lehernya yang putih mulus. "Aaaahh", dia makin mendesah & mencicipi kegelian lain yang lebih nikmat.

Aku semakin senang  menggunakan bau wangi di tubuhnya. "Tubuhmu wangi sekali", kembali rayuan itu membuatnya makin besar  ketua. Tanganku itu dibiarkan menelusuri dadanya yg terbuka. Fanny sendiri tidak kuasa menolak, seakan terdapat perasaan bangga tubuhnya dicermati dan kunikmati. Tanganku kini   menelusuri perutnya dengan lembut, membuatnya menggelinjang kegelian. Bibir hangatku beralih menelusuri dadanya.

"Uhh.!", tanganku menarik bajunya ke atas sampai keluar berdasarkan rok abu-abunya, lalu jari-jarinya melepas kancing yang tersisa & menari lembut pada atas perutnya. "Auuuhh" membuatnya menggelinjang nikmat, perasaannya melambung mengikuti irama jari-jariku, sementara serdaduku terasa makin tegang.

Dia mulai menarik kepalaku ke atas dan mulai mengimbagi ciuman & kuluman, seperti caraku mengulum dan mencium bibirnya. "Ooohh", terdengar desah Fanny yang semakin terlena dengan ciuman hangat dan tarian jari-jariku diatas perutnya, kini   dada & perutnya terlihat putih, mulus & halus hanya tertutup bra coklat belia yg lembut.

Aku semakin tegang hingga wajib  mengatur gejolak birahi dengan mengatur pernafasanku, aku  terus mempermainkan tubuh & perasaan gadis itu, kuperlakukan Fanny menggunakan halus, lembut, dan tidak terburu-buru, hal ini membuat Fanny makin bertanya-tanya & makin bernafsu, mungkin itu yang menciptakan gadis itu pasrah saat tanganku menyusup ke belakang, & membuka kancing branya.

Tanganku mulai menyusup di bagian dada yang menonjol di bawah bra gadis itu, terasa elastis dan padat pada tanganku.
"Aaahh.. Uuuhh. Ooohh", Fanny menggelinjang gelinjang geli & nikmat, jemari itu menari & mengusap lembut pada atas buah dadanya yang mulai berkembang lembut dan putih, seraya terus berpagutan. Dia merasa semakin nikmat, geli & melambungkan angan-angannya.

Sambil terus mempermainkan buah dada gadis itu. Saya melirik ke paha mulus, indah terlihat pada antara rok yang tersingkap. Darahku berdesir, kupindahkan tanganku & terus menari naik turun antara lutut & pangkal paha putih mulus, masih tertutup celana yang membasah, Aku merasakan ereksi Fanny semakin memuncak. Aku terus mempermainkan buah dada gadis itu.
“Kak.. Ahh, terus Kak.. Ahh.. Uhh”, terdengar gadis itu merintih panjang. Aku dengan pelan & niscaya mulai membuka kancing, lalu menurunkan retsleting rok abu-abu itu, seakan Fanny nir peduli dengan tindakanku itu. Rangsangan yg menciptakan birahinya memuncak membuatnya bertekuk lutut, menyerah.

“Jangan Kak.. Aahh”, tapi saya nir peduli, bahkan lalu Fanny malah membantu menurunkan roknya sendiri dengan mengangkat pantatnya. Aku tertegun sejenak melihat tubuh putih mulus & latif itu. Kemudian badan gadis itu kubalikkan sehingga posisinya tengkurap, bibirku merayap ke leher belakang dan punggung.

“Uuuhh”, ketika membalikkan badan, Fanny melihat sesuatu yg menonjol di pulang celana dalamku. Dia kaget, memalukan, akan tetapi ingin memahami. “Aaahh”. Fanny mulai merapatkan kakinya, ada perasaan risih sesaat, kemudian hilang kalah sang nafsu birahi yg telah menyelimuti perasaannya. “Ahh..”, dia membisu saja ketika aku  kembali mencium bibirnya, membimbing tangannya ke bawah pada antara pangkal paha, beliau kini   memegang dan merasakan serdadu yang keras bulat dan panjang pada pulang celanaku, sejenak Fanny sejenak mengelus-elus benda yang membuat hatinya bertanya-tanya, tapi lalu beliau kaget dan menarik tangannya.

“Aaahh”, Fanny tidak kuberikan kesempatan buat berfikir lain, saat mulutku balik  memainkan puting susu mungil yang berdiri tegak menggunakan indahnya di atas tonjolan dada. Vaginanya terasa makin membanjir, hal ini membuat birahinya makin memuncak. “Ahh.. Ahh.. Teruuus.. Ahh.. Uhh”, sembari terus memainkan buah dadanya, tanganku menari naik turun antara lutut dan pangkal pahanya yg putih mulus yg masih tertutup celana. Tanpa disadarinya, lantaran nikmat, tanganku mulai menyusup pada bawah celana dalamnya & mengusap-usap lembut bawah pusar yg mulai ditumbuhi rambut, pangkal paha, & pantatnya yang kenyal terbentuk menggunakan indahnya bergantian.

“Teruuuss.. Aaahh.. Uuuhh”, karena geli & nikmat Fanny mulai membuka kakinya, jari-jari Rene yang nakal mulai menyusup dan mengelus vaginanya dari bagian luar celana, birahinya memuncak sampai keluar.

“Ahh.. Terus.. Ahh.. Ohh”, gadis itu kaget sejenak, kemudian kembali merintih rintih. Melihat Fanny menggelinjang kenikmatan, tanganku mencoba mulai menyusup di pulang celana melalui pangkal paha & mengelus-elus dengan lembut vaginanya yg basah lembut dan hangat. Fanny makin menggelinjang dan birahinya makin membara. “Ahh.. Teruusss ooh”, Fanny merintih rintih kenikmatan.

Aku memahami gadis itu hampir mencapai zenit birahi, menggunakan gampang tanganku mulai beraksi menurunkan celana pada gadis itu perlahan. Benar saja, Fanny membiarkannya, telah tidak peduli lagi bahkan mengangkat pantat dan kakinya, sehingga celana itu terlepas tanpa halangan.

Tubuh gadis itu kini   tergolek bugil di depan mataku, tampak semakin latif dan merangsang. Pangkal pahanya yang sangat cantik itu dihiasi bulu-bulu lembut yg mulai tumbuh halus. Vaginanya tampak kemerahan & basah menggunakan puting vagina mungil pada tengahnya. Aku terus memainkan puting susu yang kini   berdiri tegak sembari terus mengelus bibir vagina makin membanjir. “Kak.. Ahh, terus Kak.. Ahh.. Uhh”.

Vagina yang basah terasa geli & gatal, nikmat hingga ujung ketua. “Kak.. Aahh”, Fanny tidak tahan lagi & tangannya menyusup di bawah celana dalamku & memegang serdadu yang keras bundar  & panjang itu. Fanny nir merasa memalukan lagi, bahkan mulai mengimbangi gerakanku.

Aku tersenyum penuh kemenangan melihat tindakan gadis itu, secara tidak pribadi gadis itu meminta buat bertindak lebih jauh lagi. Aku melepas celana dalamku, melihat serdaduku yang besar  dan keras berdiri tegak menggunakan gagahnya, mata gadis itu terbelalak kagum.

Hondaqq Agen Domino 99 Bandarq Dan Poker Online Terpercaya

Sekarang kami nir memakai penutup sama sekali. Fanny kagum hingga mulutnya menganga melihat serdadu yg besar  & keras berdiri tegak dengan gagahnya, baru pertama kali dia melihat benda itu. Vaginanya niscaya telah sangat geli dan gatal, dia tidak peduli lagi jika masih perawan, kemudian telentang dan pelan-pelan membuka leber-lebar pahanya.

Sejenak saya tertegun melihat vagina yang higienis kemerahan dan dihisi bulu-bulu yang baru tumbuh, lubang vaginanya tampak masih tertutup selaput perawan dengan lubang kecil di tengahnya.

Fanny hanya tertegun ketika saya berada pada atasnya menggunakan serdadu yg tegak berdiri. Sambil bertumpu pada lutut dan siku, bibirku melumat, mencium, dan kadang menggigit mini   menjelajahi seluruh tubuhnya. Kuluman pada puting susu yang disertai menggunakan gesekan-tabrakan ujung burung ke bibir vaginanya kulakukan dengan hati-hati, makin membasah dan nikmat tersendiri. “Kak.. Ahh, terus ssts.. Ahh.. Uhh”, birahinya memuncak mampu-bisa hingga kepalanya terasa kesemutan, dipegangnya serdaduku. “Ahh” terasa hangat dan kencang.

“Kak.. Ahh!”, beliau tak bisa lagi menunda gejolak biraninya, membimbing serdaduku ke lubang vaginanya, beliau mulai menginginkan serdaduku menyerang ke lubang dan merojok vaginanya yang terasa sangat geli dan gatal. “Uuuhh.. Aaahh”, akan tetapi aku  malah memainkan topi baja serdaduku hingga menyenggol-nyenggol selaput daranya. “Ooohh Kak masukkan ahh”, gadis itu hingga merintih rintih & meminta-minta menggunakan penuh kenikmatan.

Dengan hati-hati & pelan-pelan saya terus mempermainkan gadis itu menggunakan serdaduku yang keras, hangat akan tetapi lembut itu menyusuri bibir vagina. “Ooohh Kak tambahkan aaahh”, di sela rintihan nikmat gadis itu, setelah kulihat puting susunya mengeras & gerakannya mulai relatif lemas, serdadu mulai menyerang masuk & menembus selaput daranya, Sreetts “Aduuhh.. Aahh”, tangannya mencengkeram bahuku. Dengan begitu, Fanny hanya merasa lubang vaginanya seperti digigit nyamuk, nir begitu sakit, ketika selaput dara itu robek, ditembus serdaduku yg akbar dan keras. Burungku yg terpercik darah perawan bercampur lendir vaginanya terus masuk perlahan hingga setengahnya, ditarik lagi pelan-pelan dan hati-hati. “Ahh”, dia merintih kenikmatan.

Aku tidak mau terburu-buru, saya tidak ingin lubang vagina yang masih agak seret itu sebagai sakit karena belum terbiasa & belum elastis. Burung itu masuk lagi setengahnya dan.. Sreeets “Ohh..”, kali ini tidak ada rasa sakit, Fanny hanya merasakan geli saat dirasakan burung itu keluar masuk merojok vaginanya. Fanny menggelinjang & mengimbangi gerakan & mendekap pinggangnya.

“Kak.. Ahh, terus Kak.. Ohh.. Uhh”, serdaduku terus menghunjam semakin pada. Ditarik lagi, “Aaahh”, masuk lagi. “Ahh, terus… ahh.. Uhh”, lubang vagina itu makin usang makin mekar, sampai burung itu bisa masuk sampai mencapai pangkalnya beberapa kali. Fanny merasakan nikmat birahinya memuncak di kepala, perasaannya melayang di awan-awan, badannya mulai bergeter getar dan mengejang, & tidak tertahankan lagi. “Aaahh, ooohh, aaahh” vaginanya berdenyut-denyut melepas nikmat. Dia telah mencapai puncak  orgasme, kemudian terlihat lega yang menyelimuti dirinya.

Melihat Fanny sudah mencapai orgasme, saya kini   melepas seluruh rasa ereksi yang tertahan sejak tersebut dan makin cepat merojok keluar masuk lubang vagina Fanny, “Kak.. Ahh.. Ssst.. Ahh.. Uhh”, Fanny merintih dan merasakan nikmat birahinya memuncak kembali. Badannya pulang bergetar dan mengejang, begitu pula denganku.
“Ahh.. Oohh.. Ohh.. Aaaahh!”, kami merintih rintih panjang menuju zenit kenikmatan. Dan mereka mencapai orgasme hampir bersamaan, terasa serdadu menyemburkan air mani hangat ke dalam vagina gadis itu yang masih berdenyut nikmat.

Aku mengeluarkan serdadu yg terpercik darah perawan itu pelan-pelan, berbaring pada sebelah Fanny dan memeluknya supaya Fanny merasa aman, dia tampak merasa sangat puas menggunakan pelajaran termin awal yang kuberikan. “Bagaimana jika Fanny hamil Kak”, pungkasnya sembari sudut matanya mengeluarkan air mata.

Sesaat kemudian aku  dengan sabar mengungkapkan bahwa Fanny nir mungkin hamil, lantaran nir pada masa siklus subur, berkat pengalamanku menganalisa kekentalan lendir yg keluar menurut vagina dan siklus menstruasinya.

Fanny semakin merasa lega, kondusif, merasa disayang. Kejadian tersebut mampu berlangsung karena merupakan cita-cita & kerelaannya juga. Diapun bisa tersenyum puas dan menitikkan air mata senang , lalu tertidur pulas dipelukanku yg sudah menjadikannya seseorang perempuan  .

Bangun tidur, Fanny membersihkan badan di kamar mandi. Selesai mandi dia kembali ke kamar, dilepasnya handuk yang melilit tubuhnya, begitu indah & menggairahkan sampai-hingga saya tak berkedip memandangnya. Diambilnya pakaian yg berserakan dan dikenakannya balik  satu persatu. Kemudian dia pamit pergi dan mencium pipiku yang masih berbaring di tempat tidur.

Hondaqq Agen Domino 99 Bandarq Dan Poker Online Terpercaya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Top Ad

Responsive Ads Here