Seks dengan teman Kampus - Bokep Jav Indonesia

Breaking


Selasa, 12 Maret 2019

Seks dengan teman Kampus


Hondaqq Agen Domino 99 Bandarq Dan Poker Online Terpercaya


Cerita Dewasa – Saya punya kenalan anak fakultas sastra, namanya Melisa Orangnya mungil, kulitnya putih bersih dan mulus, maklum anak keturunan negeri seberang. Sedangkan saya sendiri kuliah di fakultas kedokteran.

Suatu waktu, saya jemput Melisa dari kuliahnya untuk pulang. Sesampainya di rumah Melisa di jalan Cempaka Putih, dia mengajak saya masuk karena katanya rumahnya kosong sampai besok siang. Sayapun masuk dan duduk di sofa ruang tamunya. Setelah menutup pintu depan, dia masuk ke dalam kamarnya untuk mandi dan ganti baju.

Tidak lama kemudian dia pun datang dengan baju kaos dan rok pendek sambil membawa dua minuman dan duduk di samping saya. Busyet, saya bisa mencium harum tubuhnya dengan jelas. Dan terus terang tiba-tiba saya terangsang dan mulai membayangkan keindahan tubuh Melisa bila tanpa busana. Secara tidak sadar, saya menatap tubuh segarnya dan membuat Melisa bingung.

“Kenapa sih Hen?”, tanyanya. Saya cepat-cepat sadar dari lamunan erotis saya.
“Ngga.., lu kelihatan laen dari biasanya”.
“Lain gmana sih Hen..?”, sambil menumpangkan salah satu kakinya ke kaki satunya.
Busyet, pahanya putih sekali. Birahi sayapun tambah terangkat. Pikiran erotis saya mulai bergelora lagi, menghayalkan seandainya saya bisa meraba-raba kemulusan pahanya.

“Heh..!”, katanya sambil tertawa dan menepuk bahu saya, “Ngeliat apaan hayo, ngeres deh lo!”.
Saya cuma bisa tersenyum, “Mel, panas ya di sini?”,
sambil saya mengambil saputangan di kantong celana.
“Iya yah, lo udah mulai keringetan begini”.
Tiba-tiba saja dia mengelap keringat di dahi saya memakai tisunya.

Dalam keadaan berdekatan seperti ini, saya punya inisiatif untuk memeluk dan menciumnya. Dan benar deh, Melisa sudah berada dalam pelukan saya, dan bibirnya sudah dalam lumatan bibir saya. Dia sama sekali tidak berontak dan mulai memejamkan matanya menikmati percumbuan ini. Tangannya perlahan berganti posisi memeluk leher saya. Tangan saya yang tadi memegang pinggulnya, turun perlahan ke pangkal pahanya dan akhirnya saya berhasil merasakan betapa mulus dan lembutnya paha Melisa. Saya meraba naik turun sambil sedikit meremasnya. Rasanya agak bangga juga saya mulai bisa menyentuh bagian tubuhnya yang agak sensitif. Sedang bibir kami masih saling berciuman mesra dalam keadaan mata masih tertutup. Lama-lama saya merasa kurang lengkap kalau hanya meraba bagian pahanya saja.

Tangan saya mulai naik lagi. Sekarang saya ingin sekali untuk menikmati buah dadanya. Pikiran saya sudah melayang jauh. Pelan tapi pasti saya mengangkat baju kaosnya untuk saya buka. Dia tidak menolak, dan setelah saya buka bajunya, kelihatanlah buah dadanya yang masih terbungkus rapi oleh BH-nya. Saya lumat lagi bibirnya sambil saya bawa tangan saya ke belakang tubuhnya. Memeluk.., dan akhirnya saya mencari kancing pengait BH-nya untuk saya lepas. Tidak berapa lama kemudian terlepaslah BH pembungkus buah dadanya. Dan mulailah tersembul keindahan buah dadanya yang putih dengan puting kecoklatan di atasnya. Akh, benar-benar merupakan tempat untuk berwisata yang paling indah dengan pemandangan yang menakjubkan di seantero jagat. Saya tambah nafsu melihat indahnya buah dada Melisa yang terawat rapi selama ini.

Akhirnya saya mulai meraba dan meremas-remas salah satu buah dadanya dan kembali saya lumat bibir mungilnya. Terdengar nafas Melisa mulai tidak teratur. Kadang Melisa menghembuskan nafas dari hidungnya cepat hingga terdengar seperti orang sedang mendesah. Melisa membiarkan saya menikmati tubuhnya. Birahinya sudah hampir tidak tertahankan.

Saat saya rebahkan tubuhnya di sofa dan mulut saya siap melumat puting susunya, Melisa menolak saya sambil mengatakan, “Hen, jangan di sini.., di kamar saya aja!”, ajaknya dan kemudian bangun, mengambil baju kaos dan BH-nya di lantai dan berjalan menuju kamar tidurnya. Saya mengikutinya dari belakang sambil membuka baju saya sendiri dan melepas kancing celana saya.

Begitu pintu ditutup dan dikunci, saya langsung memeluk Susan yang sudah telanjang dada dan kembali melumat bibir mungilnya lalu meraba-raba tubuhnya sambil bersandar di tembok kamarnya. Lama-lama cumbuan saya mulai beralih ke lehernya yang jenjang dan menggelitik belakang telinganya. Melisa mulai mendesah pertanda birahinya semakin menjadi-jadi. Saking gemesnya saya sama tubuh Melisa, tidak lama tangan saya turun dan mulai meraba dan meremas bongkahan pantatnya yang begitu montoknya. Melisa mulai mengerang geli. Terlebih ketika saya lebih menurunkan cumbuan saya ke daerah dadanya, dan menuju puncak dari bukit kembarnya yang menggelantung di dada Melisa.

Dalam posisi agak jongkok dan tangan saya memegang pinggulnya, saya mulai menggerogoti puting susu nya Melisa satu persatu yang membuat Melisa kadang menggelinjang geli, dan sesekali melenguh geli. Saya jilat dan gigit dan saya hisap puting susu Melisa, hingga Melisa mulai lemas. Tangannya yang bertumpu pada dinding kamar mulai mengendor.

Perlahan tangan saya meraba kedua pahanya lagi dan rabaan mulai naik menuju pangkal pahanya. Dan saya mengaitkan beberapa jari saya di celana dalamnya dan, “Srreet!”, Lepas sudah celana dalam Melisa. Saya raba pantatnya, begitu mulus dan kenyal, sekenyal buah dadanya. Dan saat rabaan saya yang berikutnya hampir mencapai daerah selangkangannya.., tiba-tiba, “Hen, di tempat tidur aja yuk..! saya capek berdiri nih”. Sebelum membalikkan badannya, Melisa memelorotkan rok mininya di hadapan saya dan tersenyum manis memandang ke arah saya. Wow, senyum itu.., membuat saya kepingin cepat-cepat menggumulinya. Apalagi Melisa tersenyum dalam keadaan tanpa busana.

Melisa mendekati saya, dan tangannya dengan lincah melepas celana panjang dan celana dalam saya hingga kini bukan hanya dia saja yang bugil di kamarnya. Batang kemaluan saya yang tegang mengeras menandakan bahwa saya sudah siap tempur kapan saja. Tinggal menunggu lampu hijau menyala Agen Poker Terpercaya

Lalu Melisa mengambil tangan saya, menggandeng dan menarik saya ke ranjangnya. Sesampainya di pinggir ranjang, Susan berbalik dan mengisyaratkan agar saya tetap berdiri dan kemudian Susan duduk di sisi ranjangnya. Oh, Melisa mengulum batang kemaluan saya dengan rakusnya. Gila, lalu dia dengan ganasnya pula menggigit halus, menjilat dan mengisap batang kemaluan saya tanpa ada jeda sedikitpun. Kepalanya maju mundur mengisapi kemaluan saya hingga terlihat jelas betapa kempot pipinya. Saya berusaha mati-matian menahan ejakulasi yang saya rasakan agar saya bisa mengimbangi permainannya. Kadang saya meringis nikmat saat Susan mengeluarkan beberapa jurus pamungkasnya dalam mencumbui kemaluan saya. Wow, betapa nikmatnya .

Sudah 10 menit Melisa mengisapi batang kemaluan saya, lalu dia melepas mulutnya dari batang kemaluan saya dan merebahkan tubuhnya telentang di atas ranjang. Saya mengerti maksud Susan ini. Dia minta gantian saya yang aktif. Segera saya tindih tubuhnya dan mulai berciuman lagi untuk beberapa lamanya, dan saya mulai mengalihkan cumbuan ke buah dadanya lagi, kemudian saya turun lagi mencari sesuatu yang baru di daerah selangkangannya. Susan mengerti maksud saya. Dia segera membuka dan mengangkangkan kedua pahanya lebar-lebar, membiarkan saya membenamkan muka saya di sekitar bibir vaginanya. Kedua tangan saya lingkarkan di kedua pahanya dan membuka bibir vaginanya yang sudah memerah dan basah itu. Oh, rupanya sewaktu dia mandi sudah dibersihkan dan disabun dengan baik sehingga bau vaginanya harum. Ditambah menurut pengakuannya, bahwa dia tadi meminum ramuan pengharum vagina. Tanpa buang waktu lagi, saya menjulurkan lidah untuk menjilati bibir vaginanya dan clitorisnya yang tegang menonjol.

Wow, Susan menggelinjang hebat. Tubuhnya bergetar hebat. Desahannya mulai seru. Matanya terpejam merasakan geli dan nikmatnya tarian lidah saya di liang sanggamanya. Kadang pula Susan melenguh, merintih, bahkan berteriak kecil menikmati gelitik lidah saya. Terlebih ketika saya julurkan lidah saya lebih dalam masuk ke liang vaginanya sambil menggeser-geser ke clitorisnya. Dan bibir saya melumat bibir vaginanya seperti orang sedang berciuman. Vaginanya mulai berdenyut hebat, hidungnya mulai kembang kempis, dan akhirnya..
“Hen.., ohh.., Hen.., udahh.., masukan Hen!”, Melisa mulai memohon kepada saya untuk segera menyetubuhinya. Saya bangun dari daerah selangkangannya dan mulai mengatur posisi di atas tubuhnya dan menindihnya sambil memasukkan batang kemaluan saya ke dalam lorong vaginanya perlahan. Dan akhirnya saya genjot vagina Melisa yang masih perawan itu secara perlahan dan jantan. Masih sempit, tapi remasan liangnya membuat saya makin penasaran dan ketagihan.

Akhirnya saya sampai pada posisi paling dalam, lalu perlahan saya tarik lagi. Pelan, dan lama-kelamaan saya percepat gerakan tersebut. Kemudian posisi demi posisi saya coba dengan dukungan Melisa.

Saya sudah tidak sadar berada di mana. Yang saya tahu semuanya sangat indah. Rasanya saya seperti melayang terbang tinggi bersama Melisa. Yang saya tahu, terakhir kali tubuh saya dan tubuh Melisa mengejang hebat. Keringat membasahi tubuh saya dan tubuhnya. Nafas kami sudah saling memburu. Saya merasakan ada sesuatu yang muncrat banyak sekali dari batang kemaluan saya sewaktu barang saya masih di dalam kehangatan liang sanggama Melisa. Setelah itu saya tidak tahu apa lagi.

Sebelum saya tertidur saya sempat melihat jam. Alamak!, dua setengah jam. Waktu saya sadar besoknya, Melisa masih tertidur pulas di samping saya, masih tanpa busana dengan tubuh masih seindah sebelum saya bercinta dengannya. Sambil memandanginya, dalam hati saya berkata, “Akhirnya saya bisa juga ngelampiasin nafsu yang saya pendam selama ini”.
Thank’s banget Mel.., kalo nggak ada lo, saya kagak tau deh ke mana saya bawa nafsu saya ini”, saya kecup keningnya, lalu saya segera berpakaian dan siap pergi dari rumah Melisa setelah saya lihat jam di mejanya, mengingatkan saya bahwa sebentar lagi keluarganya segera datang. Saya kagak mau konyol kepergok lagi bugil berduaan bersama dengannya. Apalagi masih ada noda darah perawan di sprei tempat tidurnya. Saya bangunkan dia dan berkata lain kali sebaiknya kita main di villa saya saja di Bogor, dengan alasan lebih aman dan bebas.

Hondaqq Agen Domino 99 Bandarq Dan Poker Online Terpercaya

1 komentar:

Post Top Ad

Responsive Ads Here